YouTuber, debater, dan filmmaker.
Itulah identitas yang terpampang di akun YouTube Muhammad Agung Hapsah.
AGUNG Hapsah. Sosok yang
sangat familiar bagi pengguna YouTube. Ketik saja namanya di kolom pencarian
situs berbagi video itu. Anda akan menemukan barisan video pendek yang semua
inspiratif, lucu, menghibur. Lebih lagi, video yang ditayangkan tidak
menyudutkan pihak lain.
Pada slot bagian atas laman
koleksi videonya di YouTube, ada Agung Hapsah dengan foto hitam putih.
Berkacamata. Melirik ke kiri atas. Di bawah namanya tertulis 54 video --saat
dibuka kemarin (13/6) pagi.
Di bagian bawah lagi, video
pendek karyanya berderet. Ada #ArapMaklum w/Agung Hapsah, GO-VIDEO
2016_ Lebih dari Transportasi, dan SALAH PRANK. 6 Fakta Unik tentang
Agung Hapsah, dan JOMBLO yang melengkapi urutan lima besar deretan
videonya.
Tak ketinggalan, ada juga video
berjudul Tips Cerdas Memanfaatkan YouTube ala Agung Hapsah. Video yang
saat diklik media ini kemarin itu sudah ditonton 88.649 kali. Isinya, wawancara
Agung via Skype dengan reporter MetroTV. Membahas tips cerdas
menggunakan YouTube. Dan tentunya bisa menjadi sumber penghasilan.
Bahkan hingga kemarin (13/6),
video #ArapMaklum w/Agung Hapsah yang diunggah Agung di YouTube sudah
ditonton sekitar 555.124. Isinya tentang Agung berada di Jakarta dan menginap
di rumah temannya.
Nama Agung di media sosial memang
cukup kesohor. Khususnya di kalangan penggunaYouTube. Viewers-nya di media
itu sudah mencapai ratusan ribu. Angka yang cukup mencengangkan untuk seorang
remaja berumur 17 tahun.
Kaltim Post bertemu dengan
siswa kelas 3, SMA 1, Tana Paser, Paser itu di tengah masa libur sekolah, akhir
pekan lalu. Dia adalah anak dari Muhammad Ali Hapsah yang merupakan seorang PNS
di Pemkab Paser dan kerap menjadi narasumber media ini.
Pagi itu, koran ini bertemu
dengan Agung, di ruang kerja ayahnya, sekira pukul 10.00 Wita. Dengan aksen
British-nya, Agung berbagi banyak hal seputar aktivitasnya di dunia maya.
Dia dikenal sebagai video blog (vlog) atau vlogger yang
mempunyai ciri khas dalam aksen berbicara.
Pria kelahiran Ujung Pandang 17
tahun lalu itu sejak kelas 3 SD, sudah berdomisili di Australia. Ini karena
sang ayah saat itu menjalani pendidikan di Negeri Kanguru. Hingga kelas 2 SMP,
dia baru kembali ke Indonesia. Masuk ke SMP berstandar internasional di Tana
Paser.
Setiap vlog yang di-upload penggemar
aktor Ben Affleck dan Sutradara Christopher Nolan itu punya narasi yang berbeda
dari vlogger Tanah Air lainnya. Bukan sok kebarat-baratan, melainkan
dia memang masih belajar bahasa Indonesia yang fasih. Bahkan ketika interaksi
dengan ayahnya di depan koran ini, mereka lebih nyaman menggunakan bahasa
Inggris.
Agung bercerita, awal dia
tertarik belajar membuat video sejak SD di Australia. Dengan belajar autodidak
dengan menonton video, akhirnya dia bisa mencapai hasil seperti sekarang. Dalam
membuat vlog, dia hanya seorang diri nyaris tanpa ada bantuan tim.
Bermodalkan alat perekam kamera
DSLR, mirrorless, tripod, dan perangkat lighting minilainnya. Agung mampu
membuktikan bahwa dengan kemauan dan kinerja yang keras, sebuah karya
mengagumkan bisa dihasilkan dengan segala keterbatasan.
“Semua aku yang edit, aku
yang shooting, terkadang untuk naskah Indonesia saja sering minta bantuan
terjemahan dari teman,” ujar kakak tertua dari Alvina Sazilah Hapsah dan Zahra
Ramadhani Hapsah itu.
Dalam perjalanannya sampai
menjadi vlogger terkenal, Agung bercerita bahwa dia pernah menghadapi
masa berat. Yakni saat baru pindah dari Australia ke Indonesia. Dengan gaya
hidup yang jauh berbeda, culture shock atau keguncangan budaya
baginya merupakan momen terberat. Bahkan dia mengaku sempat putus asa
menghadapi lingkungan barunya di sini, beberapa minggu tidak mau pergi masuk ke
sekolah.
Ali Hapsah sang ayah menuturkan
cukup kewalahan membantu proses adaptasi Agung selama baru pindah ke Indonesia
sejak SMP. Sempat ada opsi dia pindah ke sekolah internasional di Jakarta.
Dengan banyak pertimbangan, akhirnya Agung tetap bertahan di Tana Paser hingga
sekarang.
“Alhamdulillah sekarang dia
sudah bisa menyesuaikan lingkungan. Meskipun masih banyak budaya di Indonesia
yang bertentangan keras dengan yang dia pahami selama ini di Australia,” ucap
suami dari Jumriah itu.
Melihat prestasi Agung, Ali
selalu mendukung apa yang menjadi keinginan sang anak. Bahkan dia yang membantu
proses pencairan dana yang dihasilkan Agung di YouTube. Maklum, saat ini
Agung belum memilki identitas KTP dan sistem perbankan.
Dijelaskan Ali, keuntungan per
bulan yang diraup cukup besar. Info terakhir, kisaran USD 1.000 atau setara Rp
13,3 juta sudah dikantongi Agung jika saja ingin dicairkan. Itu didapat dengan
banyaknya subscriber dan konten iklan yang masuk ke vlog miliknya.
Namun, rata-rata per bulan bisa lebih kecil, bergantung banyaknya subscriber.
Namun, Agung belum mau
mengambilnya, dia berencana ingin menabung sampai jumlah yang besar.
Selanjutnya, baru membelikan sesuatu yang besar pula untuk kedua orangtuanya,
yang selama ini telah mendukung penuh bidang yang digemarinya.
Ali mengaku, sudah tidak
terhitung lagi berapa besar dana yang digelontorkannya dalam mendukung hobi
Agung itu. Bahkan saat Agung berada di Australia menjalani masa pertukaran
pelajar, dia memberikan kartu debit dan kreditnya.
“Sampai pihak bank menghubungi
saya karena transaksi fantastis melalui kartu saya. Posisi saya di Indonesia,
transaksinya di luar negeri. Sempat mau diblokir pihak bank. Setelah saya
jelaskan akhirnya tidak jadi. Agung saat itu sedang belanja peralatan kamera.
Nominalnya lumayan hampir Rp 100 juta dia belanja,” kenang Ali lantas tertawa.
Selama ada dananya, Ali selalu
berusaha mengabulkan apa yang diperlukan Agung. Namun, terkadang dengan
beberapa persyaratan, semisal Agung harus lebih rajin dalam ibadah.
Dalam vlog Agung
di YouTube, ada yang menarik karena baru saja Mei lalu, dia diundang di
pesta pernikahan Benakribo atau Benazio Rizki Putra dan Vendryana di Jakarta.
Dikalangan blogger dan vlogger, nama Benakribo dan Vendryana
sudah tidak asing lagi. Mereka adalah bagian dari pendiri akun Indovidgram.
Salah satu komunitas videoInstagram terbesar di Indonesia yang lahir sejak
6 April 2014.
Dalam vlog tersebut,
sejumlah founder terkenal Indovidgram mengaku kagum dengan sosok
Agung dan karyanya. Salah satunya Chandra Liow yang mengatakan seorang big
fans dari Agung Hapsah.
MetroTV pun pernah
menghubunginya sebagai narasumber, saat itu dia diminta berbagi tips bagaimana
cara cerdas menjadi YouTubers. Tanpa harus mendapat hujatan ataupun
kecaman dari netizen.
Agung sendiri merupakan tipikal
anak yang keras dan berpendirian. Dia mengatakan jika yang memintanya membuat
video, tetapi menurutnya tidak menarik. Dia tidak akan mengerjakan proyek
tersebut. Sekalipun ayahnya yang meminta.
Selama membuat vlog, Agung
mengaku tidak pernah bosan. Karena saat bosan, justru membuat vlog lah
yang bisa menghilangkan kebosanan. Dia pun tidak terus-terusan setiap hari
mengerjakan vlog. Penyuka ayam goreng itu memberikan saran bahwa jangan
memaksakan ide dalam membuat vlog.
“Kapan saya mau, maka saya buat
video. Tidak ada paksaan. Jangan hidup hanya untukvlog, keseharian mu jangan
terpaku membuat vlog. Saat ada sesuatu menarik, maka barulah buat vlog,”
pesan pria yang suka nonton film itu.
Agung saat ini masih belum
memilki cita-cita yang fokus. Banyak yang masih dia cita-citakan. Mulai ingin
jadi presiden, filmmaker, dan berbagai keinginan besar lainnya. Usai lulus
SMA, dia berencana melanjutkan ke sekolah sinematografi di Jakarta. (*/rom/k15)
Ditulis oleh MUHAMMAD NAJIB, Tana Paser
Selengkapnya: http://kaltim.prokal.co/read/news/269715-agung-hapsah-vlogger-muda-paser-yang-menasional.html
Comments
Post a Comment