Skip to main content

Semua Pasti Akan Melewatinya

Baru saja mendengar kabar duka bahwa ayahanda teman meninggal dunia di tanah air. Teman tersebut tadi malam memutuskan untuk kembali ke tanah air untuk memberikan perhormatan terakhir kepada ayahanda tercinta.
Mendengar berita duka tersebut, ingatan saya langsung menuju ke satu titik waktu sekitar lima belas tahun silam ketika musibah yang sama menimpa orang yang paling saya cintai, yaitu Ibunda yang melahirkan dan membesarkan saya. Musibah kematian yang menimpa Ibunda saya terjadi ketika saya sementara berada di lokasi KKN (Kuliah Kerja Nyata), tepatnya di kecamatan Lamasi, Kabupaten Luwu.
Pagi itu, tiba-tiba saya mendapatkan panggilan telepon dari teman dan meminta saya pulang ke kampung. Teman tersebut menyampaikan bahwa ada urusan dikampung yang perlu segera diselesaikan. Saya coba meminta kejelasan dari teman mengenai urusan penting yang dia maksud tetapi dia tidak mau menyampaikan kepada saya. Sejuta tanya bergelayut dipikiran saya karena sebelum berangkat ke lokasi KKN, saya sempat pulang kampung dan bertemu dengan semua keluarga termasuk Ibunda saya yang tercinta. Saat itu tidak ada hal penting yang perlu dibicarakan dan kondisi semua anggota keluarga juga semua sehat-sehat saja. Sebagai seorang Koordinator Kecamatan, saya juga punya tanggungjawab moral untuk meninggalkan lokasi KKN.
Tapi sejak mendapatkan pesan dari teman dan meminta segera pulang kampung, saya mendapatkan firasat yang kurang baik dan hati kecil saya terus berbisik untuk memutuskan pulang kampung. Ketika malam tiba, suara burung-burung yang berbunyi di sekitar rumah saya tinggal seakan-akan memberi pesan bahwa ada sesuatu yang terjadi di kampung sana. Esok paginya setelah mendapat persetujuan dari dosen supervisor, akhirnya saya memutuskan untuk pulang kampung.
Singkat cerita, saya tiba di kampung dan betapa kagetnya mendapati Ibunda tercinta sudah tergelatak di pembaringan dan tak berdaya lagi. Seingat saya dia hanya membuka mata sekali ketika saya pertama datang dan menyalaminya dan setelah itu dia tidak pernah buka mata lagi. Saya sangat terkejut tidak pernah membayangkan akan ketemu Ibu dalam kondisi seperti itu karena ketika saya menjumpai dia sebelum saya pergi ke lokasi KKN, kondisinya baik-baik aja, dan sepanjang ingatan saya, Ibu saya tidak ada riwayat mengidap penyakit.
Seminggu berlalu, kondisi kesehatan Ibunda saya tidak menunjukkan kemajauan yang berarti bahkan kondisinya semakin lemah. Semua anggota keluarga akhirnya menyarankan untuk kembali ke lokasi KKN. Dengan berat hati akhirnya saya mengikuti saran keluarga untuk kembali ke lokasi KKN. Tapi alangkah kagetnya, ketika saya duduk disamping ibu dan meminta pamit untuk kembali ke lokasi KKN, tiba-tiba wajah ibu berubah dan terlihat mengambil napas dalam. Rupanya itulah ambilan nafas terakhir dia sebelumnya akhirnya meninggalkan dunia yang fana ini.

Comments

Popular posts from this blog

Tak Jadi Santap Siang Bareng Presiden

Meraih emas kategori the best speakers (pembicara terbaik) pada ajang National School Debating Championship (NSDC) di Palu, Sulawesi Tengah pada 10–16 Agustus, bisa mengobati kekecewaan Agung Aulia Hapsah. Pasalnya, pelajar SMA 1 Tanah Grogot, Kabupaten Paser itu, harus merelakan kesempatan emas bertemu Presiden Joko Widodo. Pada saat bersamaan, Agung yang cukup terkenal sebagai salah satu YouTuber tersebut mendapat undangan makan siang bersama Presiden di Istana Negara bersama YouTuber nasional lainnya, seperti Arief Muhammad, Cheryl Raissa, dan Natasha Farani. Ali Hapsah, ayah Agung membenarkan hal itu. Pasalnya, Agung harus terbang ke Palu untuk mewakili Kaltim.  “Agung adalah salah seorang yang diundang Pak Presiden. Tapi tak bisa hadir, karena harus mengikuti lomba debat bahasa Inggris di Palu,” kata Ali Hapsah. Meski demikian, pria ramah itu mengaku bangga karena karya-karya Agung khususnya di bidang sinematografi, mendapat perhatian dari presiden. “Ap...

Agung Hapsah, Vlogger Muda Paser yang Menasional: Bikin Video Lucu, Viewer Sampai Ratusan Ribu

YouTuber, debater, dan filmmaker. Itulah identitas yang terpampang di akun YouTube Muhammad Agung Hapsah. AGUNG Hapsah. Sosok yang sangat familiar bagi pengguna YouTube. Ketik saja namanya di kolom pencarian situs berbagi video itu. Anda akan menemukan barisan video pendek yang semua inspiratif, lucu, menghibur. Lebih lagi, video yang ditayangkan tidak menyudutkan pihak lain. Pada slot bagian atas laman koleksi videonya di YouTube, ada Agung Hapsah dengan foto hitam putih. Berkacamata. Melirik ke kiri atas. Di bawah namanya tertulis 54 video --saat dibuka kemarin (13/6) pagi. Di bagian bawah lagi, video pendek karyanya berderet. Ada #ArapMaklum w/Agung Hapsah, GO-VIDEO 2016_ Lebih dari Transportasi, dan SALAH PRANK. 6 Fakta Unik tentang Agung Hapsah, dan JOMBLO yang melengkapi urutan lima besar deretan videonya. Tak ketinggalan, ada juga video berjudul Tips Cerdas Memanfaatkan YouTube ala Agung Hapsah. Video ya...

Conducting Community Development Work in Developing Countries

INTRUDUCTION In the last two decades, countries throughout the world including developed and developing countries were faced the dramatic impacts of global reformation. This new restructuring suggest that we are moving rapidly from the era of the nation states toward a global community dominated by regional market economies and growing interdependence. It has become routine for international observers to point out the surprising changes have taken place in all aspect of global life politically, economically, socially and even culturally. However, a real "new world order" remains mysterious. While experts may claim the global spread of democracy, political and economic instability has reached an unparalleled level. Among developing countries remain experience economic crisis. The gap between rich and poor has doubled in the past three decades, so that we now live in a world in which 20% of its people consume more than 80% of its wealth. During the 1980s, per capita incom...